Hujan, dan nada-nada yang sering terputar

Belakangan, hujan tidak selalu menjengkelkan. Hujan adalah dua sisi mata uang. Terkadang, kita bersenang-senang dengan hujan, hujan adalah pembangkit kenangan paling ampuh, sekaligus menjadi sebal karena biasanya kenangan yang terlintas adalah kenangan manis yang kini telah berubah pahit. Hujan adalah waktunya menari, setidaknya itulah mungkin yang ada di benak Shak Rukh Khan dan teman-teman Bollywoodnya, dan hujan akan sangat membuat ibu-ibu jengkel karena pakaian mereka tak jadi kering.

Maka, apalagi yang nikmat selain menikmati hujan membangkitkan kenangan sembari menyeruput kopi ditemani music-musik yang tidak menyayat ? saya adalah orang yang menikmati hujan dengan cara demikian. Iya benar, terkadang saya malah bahagia akan galau.

Dan, kini izinkan saya membagi apa saja yang biasanya akan saya putar ketika hujan menyerang.
1. Landon Pigg – Falling in Love at a Coffeshop
Saat memikirkan apa yang saya dengar ketika rinai hujan turun, lagu ini adalah yang pertama. Sebuah lagu akustik ballad tidak akan pernah mengecewakan hujan. Mudah saja menikmati lagu ini. Pejamkan mata, kemudian bayangkan anda tengah berkunjung ke sebuah Café bersama pasangan. Ditengah obrolan dalam café dengan cahaya temaram ini, Landonn Pigg bernyanyi untuk mengiringi romansa kalian dengan lagu ini.
“ no one understand me quite like you do,
Through all of the shadowy corners of me..”

Ahh.. manis sekali. Dan jangan lupa untuk kembali menyeruput kopi anda tadi, sekedar untuk mengingatkan tentang pahitnya kehidupan.

2. Coldplay – Warning Sign
Coldplay adalah band yang sangat bagus, tentu saja. Dan juga bisa sangat kurang ajar memainkan perasaan mereka yang mengerti lagu-lagu mereka. Setelah ditipu habis-habisan oleh lagu Fix you yang mengisahkan tentang perbaikan, tapi nyatanya kerusakan yang kita alami malah tambah parah karena lirik mereka. Warning sign melakukan tugas mereka (menyayat hati) dengan cara yang sangat sederhana, dengan intro, dan kemudian di bagian “ and the truth is, I miss you..”
Damn you, Chris Martin !

3. SORE – Pergi Tanpa Pesan
Sebelumnya saya hanya pernah mendengar mereka karena pernah menjadi pengisi soundtrack di Janji Joni. Kemudian, setelah melihat Afgan mencover lagu mereka, saya jadi jatuh cinta kepada mereka, iya semudah itu, semudah air mata yang tutrun ketika melihat orang tua tersenyum bangga kepada kita.

4. Jason Mraz – 93 Miles
Berbicara tentang orang tua, lagu ini adalah salah satu lagu yang paling sering saya dengar ketika rindu terhadap orang tua menyerang. Lagu ini adalah penguat jiwa.
“ just know, you’re never alone, you can always come back home..”

Ketika nanti mungkin dunia dan pergaulan sudah enggan menerimamu, jangan panik, keluargamu selalu menjadi tempat yang tepat untuk kembali.

5. The Script – No Words.
Lagu-lagu bertemakan galau adalah yang menjungkalkan the script untuk kemudian menjadikan mereka sebagai band yang perlu diperhitungkan. Dan No Words adalah favorit saya.
Lagu yang bercerita tentang betapa inginnya seorang kekasih memuji pasangannya, apa daya walaupun telah merangkai kata sebaik apapun, sosok kekasihnya ini tidak bisa digambarkan dengan kata-kata.
Danny O’donoghue never failed to write a romance song.

6. Anda – Menghitung Hari 2
Siapa yang menolak memutar lagu ini di kala hujan ? suara anda adalah sebuah kekuatan yang menghancurkan batin, walaupun lagu ini mungkin menceritakan tentang sesuatu yang optimis. Ketika Anda menyanyikan lagu bertemakan cinta dengan sound yang minimalis, pilihan terbaik adalah mendengarkan, kemudian membayangkan apa yang dinyanyikannya.

7. Arctic Monkeys – Despair in The Departure Lounge
hujan lekat dengan keputusasaan, itu sudah bukan hal yang menjadi rahasia lagi. Lagu ini adalah lagu tentang keputus asaan dan kekacauan diri. Sebenarnya, saya tidak terlalu perduli dengan lirik dan apa maksudnya. Hanya saja, musiknya telah membuat saya jatuh cinta. Mungkin, disarankan untuk tidak memutar lagu ini di malam hari keras-keras, bukannya apa, kali aja tetangga sebelah mau tidur.

8. Ebieth G ade – elegi esok pagi
“engkau tau, aku mulai bosan bercumbu dengan baying-bayang, bantulah aku temukan diri menyambut pagi membuang sepi..”
Hujan membangkitkan kenangan, begitu bukan ? iya. Ketika saya mendengar lagu ini, saya selalu teringat Rumah, ketika pagi hari minggu biasanya ada kejengkelan kecil antara saya dan adek terhadap Mama, karena ketika dia memainkan lagu-lagu Ebieth di Speaker, maka otomatis acara menonton kami akan terganggu.
Ah Ma, dek.. semoga kerinduan ini bukan jadi mimpi di atas mimpi ya..

9. My Chemical Romance – Cancer
Entah kenapa, saya tidak mendapatkan feel di lagu MCR yang katanya galu seperti “ I don’t Love You” dan Disenchanted. Justru saya pernah hampir menitikkan air mata di lagu ini. Tidak menyenangkan melihat seseorang akhirnya harus berpisah dengan saudaranya dan memutuskan untuk tidak menikah karena ia tau mungkin penyakitnya hanya akan menjadi beban bagi pasangannya nanti.
“ and the hardest past of this is leaving you..”

10. The Killers – here with me
Ini harusnya menjadi theme song bagi mereka yang sangat –sangat merindukan mantannya. Dan mungkin juga, para Jamaah LDR-iyah akan mengatakan bahwa Reff lagu ini merupakan sesuatu yang “gue Banget.. “
“don’t want your picture
On my cell phone
I want your here with me..
Don’t want your memories
In my head now
I want you here wth me..”
Ini menjelaskan bahwa Moveon bukan perkara mudah, termasuk bagi Rocker sekelas The Killers. Oh, kecuali jika anda adalah Aurel Hermansyah.

lalu, apa yang engkau dengar di kala hujan ?